Minggu, 11 Maret 2012

HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN ILMU-ILMU YANG LAIN

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu-ilmu Lain
  1. Administrasi negara,sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudan aktivitasnya senantiasa berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu sosial,khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi budaya, ilmu ekonomi, administrasi niaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik.
  2. Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan dengan mempergunakan analisis sejarah dan antropologi budaya. Penggunaan analisis antropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah.
  3. Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang administrasi niaga menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan Manajemen Ilmiah kepada administrasi negara. Sementara ilmu jiwa membantu untuk memahami individu dalam situasi administrasi.
  4. Sosiologi telah memberikan pambahasan yang mendalam mengenai birokrasi dan kooptasi,yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi administrasi Negara.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik 
  
  1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.
  2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negara sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandang sebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan. 
  3. Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah.
Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara dikombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis.

 Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara 
1.Menurut Nicholas Henry, administrasi negara mengenal lima paradigma,berikut  
  • Dikhotomi politik administrasi(1900-1926)
  • Prinsip - prinsip administrasi negara(1927-1937)
  • Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970) 
  • Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970)
  • Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970 - sampai sekarang.
2.Lima paradigma tersebut bersifat tumpang tindih atau “overlaping”. Di mana“locus” (tempat = letak) dan “focus” (yang diperhatikan) administrasi negara saling berganti.
3.Paradigma 1 lebih mementingkan “locus”, paradigma 2 menonjolkan “focus”, paradigma 3 kembali lebih mementingkan “locus”, sedang paradigma 4mementingkan “focus”, dan paradigma 5 berusaha untuk mengaitkan antara“focus” dan “locus” dari administrasi negara.
Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara 
  1. Menurut pendapat Maurice Spiers pendekatan-pendekatan dalam administrasi negara adalah pendekatan matematik, sumber daya manusia dan sumber daya umum.Sedang menurut Robert Presthus adalah pendekatan institusional,struktural, perilaku, dan pasca perilaku. Bagi Thomas J. Davy pendekatan yang dimaksud terdiri dari manajerial, psikologis, politis, dan sosiologis. 
  2. Pendekatan proses administrasi memandang administrasi sebagai satu proses kerja yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan ini juga seringkali disebut dengan pendekatan operasional. 
  3. Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-kasus yang telahterjadi secara sukses. Pendekatan ini seringkali disebut juga sebagai pendekatan pengalaman. 
  4. Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasi tergantung pada penerapan prinsip-prinsip psikologis. Pendekatan ini telah menampilkan aspek manusia sebagai elemen utama administrasi.
  5. Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu sistem sosial.Kesadaran akan berbagai keterbatasan organisasi dapat menumbuhkan semangat kerjasama di antara anggota-anggota organisasi. 
  6. Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat diterapkan pada administrasi, dengan tujuan untuk melakukan peramalan. 
  7. Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsi utama administrasi. Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif dalam memilih tindakan yang akan diambil,tetapi kemudian pendekatan ini juga mengkaji semua aktivitas organisasi.
 http://www.scribd.com/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar